Aroma kewanitaan yang baru pernah seumur hidup ku cium ternyata sangat wangi, mungkin karena seringnya dirawat. Bokep Hot Saat semua bagian sudah mulai terbenam, kulihat Ida meneteskan air mata. Setengah jam sudah dan kopi di cangkirku hampir habis,
“gue ke kantor dulu, pulangnya mungkin agak kemaleman” ujar Ida sambil mengenakan sepatu di ruang tengah.Kata-katanya tidak dapat ku hiraukan, seakan terbawa dalam lamunan banyak hal yang menghantui pikiranku, suara pintu depan kemudian menyadarkanku bahwa wanita yang menyapaku tadi adalah istriku. Tubuh Ida sangat hangat, kubiarkan tangannya menyusuri pinggangku lalu dipeluknya.“da,….kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja…,,, aku siap bantu kok” ujarku untuk memecah suasana. “da..sorry tadi gue keluarin di dalem..”ujarku
“nggak apa-apa kali,..kalo nanti gue bunting,,bapaknya ni anak kan elo” jawab ida. tiba tiba….“udah pulang kamu?” tanya ida diiringi dengan senyum
“sorry yah tadi gue nggak sempet masak, kita delivery aja yah” sambungnya. Pernah terlintas di kepalaku untuk tidak menuruti kemauan kedua orang tuaku, tetapi apa lagi












