“Siapa namamu?” tanyaku dengan lembut. “Aaah..” dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. Bokepindo Aku menyesali perbuatanku. khayalanku semakin jauh. “Oohh.. aku kelupaan menuliskan beberapa judul buku dalam daftar kepustakaan, cuma dikit kok.” “Rumahnya deket sini?” “Iya di asrama, dan saya biasa kerja malam-malam begini,” jawabnya. Ah.. Aku jadi deg-degan, semakin dibayangkan semakin menjadi-jadi kemaluanku menegang. “Ya.. Aduh, dadaku mendesir.“Sebentar aku tutup dulu komputerku ya..” Aku bergegas pergi ke komputerku. Matanya mulai sayu, bibirnya terbuka merekah. Tapi kemaluanku tidak bisa masuk. Mulutku pun tidak henti-hentinya menggerayangi bagian belakang leher dan punggungnya. “Aaah..” dia menjerit, tubuhnya mengejang ke belakang. “Namamu siapa?” aku tampaknya agak bisa mengendalikan keadaan. Aku melanjutkan buka-buka situs tadi, anganku semakin menerawang, kemaluanku agak menegang. Dan akhirnya aku melirik pada perempuan di ruangan itu, dan langsung aku melirik pantatnya.
