Kutangkap tangan lembut itu, kugenggam mesra sambil bertanya “Trus kita mau ke mana cah ayu?” Ditundukkannya wajahnya “Terserah mas aja lah. Indobokep makiku dalam hati…Warung itu terlihat sepi. “Pelan-pelan ya mas…” pinta Ika memohon. Akupun seperti habis berlari berpuluh-puluh meter, nafasku tersengal tetapi senyumku masih bisa kupaksakan untuk Ika. “Kita lihat besok aja ya, dan aku janji selalu menghubungi kamu ya Ka.” kataku kemudian. Ika mengerang lirih dan berpegangan pada tepi bak mandi, sampai akhirnya Ika mencapai orgasmenya. “Enggak tau, aku lagi males pulang” cemberutnya sambil terus mencubit pinggangku.Kuhentikan motorku di tepi jalan. “Kok berhenti mas?” tanyanya. “Apa” tanyanya sambil mendekatkan kepalanya ke samping kepalaku, seerrr… payudara yang bulat kencang, sekarang nempel merapat di punggungku, terjadilah pemberontakan di dalam celana dalamku. Kurebahkan diri Ika ke atas ranjang, kumainkan kedua belah payudara Ika, Ika terpejam kembali dengan mengerang perlahan… sss… sss… yang keras mas remasnya… sss…Kubungkukkan bandan, mendekat ke arah payudara Ika, ku kulum puting sebelah kiri
