Aku dapat rasakan rambut kemaluannya tipis. Bokep Tante Aku yang diam saja dan dia sibuk mulai motong rambutku. Kuakui bahwa hampir semua wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan postur tubuh yang proporsional dan aduhai. “Ooh…” desahku pelan. Mungkin dipelihara, pikirku dalam hati. “Aaaagghhh…” desahku keras diiringi dengan keluarnya sperma dari dalam batang kemaluanku di dalam mulutnya. Sejenak kukeluarkan jariku dari dalam. Aku nggak mau kehilangan kamu,” jawabnya panjang lebar. Kutengok ke bawah, tangan kanannya menggenggam dengan erat persis di bagian leher batang kemaluanku, dan ia terlihat tersenyum kepadaku. Perlahan-lahan kemudian kepala Stella mulai naik. Aku nggak mau kalo setelah aku pulang ini, kita nggak bisa ketemu lagi, Will. Beberapa kali tubuhku bergetar namun ia tetap pada sikapnya. “Mas, rambutnya mau dimodel apa?” katanya sambil melihatku lewat cermin dan tetap memegang rambutku yang sudah agak panjang.
