Sekitar jam delapan malam, pintu kamarku diketuk dengan pelan. Tangannya masih di pinggangku dan aku pun berdiri di sampingnya sekedar untuk bisa bersandar di dadanya. Bokep Dia mengulurkan tangan kanannya sambil berkata, “Andre!” Dan saya pun menjawab, “Sandra.” Dia mengajakku untuk makan siang bersama yang langsung kutolak karena banyaknya pekerjaan yang menungguku. Hanya tinggal sisa waktu untuk tidur dengan perasaan puas.Tak terasa hari ini adalah hari terakhir pameran. Kami berbincang bincang mengenai hal privat kami, dan anehnya aku merasa dekat sekali dengan dia. Kalau waktu bisa berhenti berputar, membiarkan aku bersama Andre tetap bersama. Dia masuk ke kantor dan memberikannya kepadaku sembari berkata bahwa aku harus makan. Setelah itu kami makan malam, tak lama kemudian kami pun sudah berbaring di atas ranjang.Aku hanya meletakkan kepalaku di dadanya sambil memeluk erat tubuhnya.
