“Capek, Kamu makin lama tambah berat. Bokep Mom Malah tangannya mulai
menyentuh kejantananku, memegang batangnya. Pak Rochim dan ibu
sangat baik kepadaku. Siang
itu aku pulang cepat dari sekolah, karena guru sedang rapat. Karena dia tidak
pernah menyinggung hal itu, aku biarkan saja. Malam-malam, kalau Kak Tina tidur, aku menjelajahi tubuhnya. Serentak kami berdiri. Besok-besoknya aku
tak pernah memiliki kesempatan untuk menggerayangi lemarinya. Namanya Tina, gadis Bali berkulit hitam manis. Kak Tina menatapku. Ini memang mani” Kata Kak Tina. Rasanya nikmat, nikmat
sekali. Aku salah tingkah. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Setelah makan, aku beristirahat di
dalam kamar. Anak-anaknya
dibawa semua. Kejantananku meronta
di balik celanaku, yang saat itu belum terbiasa memakai underwear. Aku terbangun, tak tahunya tanganku ada di atas
dada Kak Tina, sedang tangannya menimpa tanganku itu. Pengalaman yang tak pernah kudapat
sebelumnya. Aku menuju dapur, lalu
makan bersama Kak Tina. Bolak-balik
saja aku di samping Kak Tina. Tapi aku cukup puas. Kak Tina menatapku. Akupun keluar kamar, menyongsong dirinya. Kulihat
novel itu ada di atas meja.




















