Kulihat bibirnya termonyong-monyong penuh dengan batang kerasku. Bokep India Mulutnya menganga menerima batangan kemaluanku yang telah sangat keras disertai urat-urat darah yang melingkarinya. Namun aku tak hendak parkir di halaman. Sesudah aku merasakan cukup untuk penetrasi aku keluarkan lenguhan. Dia lihat rupanya suaminya yang menelpon. Tamu tersebar di dalam rumah, di pendopo juga di kebun yang luas dan asri ini. Aku memahami apa yang diinginkan Norma. Aku dengarkan desahan dan rasa pedih pada jambakan tangannya di rambutku. Bisa bebas menyantap yang ‘enak-enak’?”
Rupanya ibu ini kembali gencar memojokkan aku. Dia belum meraih kepuasan dariku sementara aku telah ejakulasi ke mulutnya. Aku juga ikut untuk tak perlu was-was. Apakah dia termasuk perempuan yang ‘kecewa sama suami’? Paha dan bibir kemaluannya. Ibu ini nampak jadi penasaran. Tanganku meremasi tangannya. Sangat bodoh kalau aku tak tahu dan merespon undangannya. Dan oleh keramaian dan kemeriahan pesta aku tak lagi memikirkan soal itu.




















