Jangan didiemin aja.”
“Gimana caranya?” Tanyanya polos. Bokep Jilbab/Hijab Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang.” Kata gadis yang menarik perhatianku itu.Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Aku melambai pada rekan-rekannya.“Diana! Kantornya “x” (nama koranku), khan. “Eh, Mas, Mas Ray! Tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Sampai ketemu.” Pamitku. Dia pun menatapku. Tubuhnya indah. Yang kiri lalu yang kanan.“Mas Ray, kamu tau saja kelemahan saya, saya paling nggak tahan kalo dijilat susu saya…, aahh…”.Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya. “Memang akan terus di sini? Tapi photo kita dulu…”Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. “Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?”. Kuciumi daerah hitam itu.Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Diana“Diana kamu udah pernah dijilatin itunya?”
“Belum…, kenapa?”. Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”.
