Udah ya dikerok aja sekalian?” Ujar mbak nila lagi berusaha Menawar lagi.“Udah mbak gausaaaah.. Bokep Family Saya baru aja pindah tadi pagi ke kamar seberang. Buat besok sarapan aja yaa.. Mbak!” Ujarku sambil menggelinjang. Padahal kala itu mbak nila hanya mengenakan daster tanpa lengan dan rambut diurai. Telapak tangannya yang halus dan lembut juga hangat oleh minyak zaitun kini ikut menjahili bagian lain dari diriku yang tak kalah sensitif. Sebelah payudaranya bergantung bebas, nampak bekas merah dan basah oleh liur. Perlahan mbak nila menggerakan kedua jemariku tadi dengan gerakan menekan dan mengorek. Kemudian dengan lembut mbak nila menggenggam sebelah tanganku dan menempatkannya di sebelah dadanya yang masih tertutup dasternya.“Ayo dong kan tadi udah janji mau gantian..” ujar mbak nila dengan manja malu-malu.




















