thanks ya?!” Dina berteriak histeris sambil lari keluar. Vidio Porno “Biar cinta berjalan semestinya,” yakinnya.Sore itu market mendekati closing hours. Bila ada tekanan-tekanan dalam pekerjaan bahkan membuatnya merasa bergairah untuk menjalaninya.Ini hidup katanya dalam hati. Dibukanya TV mobil.Dipilihnya satu film porno kesayangannya di remote. Rudi tergagap dan secara refleks menyapanya. “Aduh, maaf.. Aku menjilatinya, aku menghisapnya.Sekarang aku bahkan menggigitnya. Ditariknya beberapa lembar tissue apabila ia orgasme nanti.Tiba-tiba para gadis itu berdiri dan berjalan menjauhi halte karena beberapa orang berkulit gelap berbadan besar memasuki halte itu. kenapa bisa ini.. “Aku bukan gadis bayaran Rud..” katanya sambil mulai menangis. “Nggak pa-pa,” nafasnya masih terengah-engah. Dina menjadi kesal. Dimatikan mesin mobil sembari menatap ke arah kiri.Tampak di luar gadis-gadis berseragam SMU masih bergerombol menunggu bis kota. sorry juga aku nggak bisa matiinnya,” katanya sambil memegang lengan Rudi. Ada beberapa wanita rekan kerja yang masih berkutat.Ia segera memalingkan wajahnya. sh..” terputus-putus. Bibirnya bergetar menahan nafsu birahinya yang melintas menabraknya berulang-ulang.




















