Saya cuma bisa mengikutinya. Bokep Montok Lidah saya naik-turun dengan cepat dan bertenaga. Rupanya dia mencapai puncak kenikmatannya. Jarang saya melihat cewek dengan bulu kemaluan yang sedemikian rimbun, dan bulu-bulu tersebut juga tumbuh di samping bibir kemaluannya menutupi bibir kemaluan dan klitorisnya.Dengan jari, saya mengusap perlahan bulu kemaluannya. Perlahan dan penuh perasaan saya mengulum dan melumat bibirnya.Degup jantung saya semakin cepat ketika saya mengarahkan tangan kanan saya ke arah dadanya yang masih tertutup handuk. Setelah itu perjalanan lidah saya dilanjutkan ke paha dalamnya, menyusuri pahanya ke lututnya kemudian kembali lagi ke ujung kedua pahanya. Vivi meronta-ronta seperti ikan di daratan. Akhirnya dia menemukan adegan tersebut. Sambungan dari bagian 1Perlahan, Vivi berjalan menuju kasur. “Ahhh… Gua datang Gus…” Kali ini arus kenikmatan yang datang begitu dahsyat. Terlihat lubang kemaluannya yang masih sempit dan basah oleh cairan berwarna bening.




















