Setelah pagi, baru aku mengantarnya pulang. Bokeb “Biarin Mas, daripada besok dikuasai partai lain?”. Jangan malah selingkuh …” Teriak salah seorang temannya.Diana cuma mengangkat tinjunya, tapi matanya kulihat mengedip. Boleh ya? Beberapa kali aku meninggalkan mereka untuk mengejar sumber berita. Nanti pasti ada lagi yang ingin manjat tugu selamat datang.” Kata gadis yang menarik perhatianku itu.Aku pun duduk dekat mereka, berbincang tentang pemilu kali ini. Dari baju kaosnya yang pendek, dapat kulihat putih mulus perutnya. Gak ada yang mau ngantarin nih.”Aku pun mengangguk. Diana meminta satu rokokku. Malam itu bundaran HI didatangi Kapolri yang meninjau dan ‘menyerah’ melihat massa yang telah bergerombol untuk pawai dan kampanye, karena jadwal resminya adalah pukul 06.00 – 18.00.Saat aku kembali, gerombolan Diana masih ada di sana.“Saya ke kantor dulu ya, memberikan kaset rekaman dan hasil photoku.
