Malam itu rasanya dingin sekali, jalanan basah karena hujan beberapa saat yang lalu. Kemaluanku sudah tegak berdiri di dalam celana dalamku.Kemudian aku membuka celana dalamnya. Bokep Indo Live Reza sedang duduk-duduk sambil membaca majalah. “Gini lho Aryo, ‘ntar malam Mama ke Palembang sama Papa kamu. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Kami berdua terengah-engah setelah pertandingan itu. “Enak aja minjem, ini tuh barang dagangan.”
“Ayolah Jay..”, rayuku.Akhirnya rayuan gombalku membuahkan hasil. Aku duduk di belakangnya sambil menciumi leher belakang dan punggungnya.“Kenapa, Aryo? Tidak berapa lama, perutku terasa sakit. Aku duduk di sebelah Aryo, sambil kuelus punggungnya. Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. “Gimana Den? Aku terburu-buru ke kamar mandi. Reza mencibir, “Biarin”, katanya. Aku mencium bibirnya yang merah, sekali, ia diam saja.Ketika kucium bibirnya untuk kedua kalinya, Aryo membalas, kaku.
