“Eliza… aku juga ingin kamu…”, guman Jenny.Kemudian dengan bernafsu Jenny melucuti sabuk yang mengikat rok seragamku di pinggangku, dan dengan cekatan ia sudah melorotkan rok seragamku. Kini lidahnya sudah melesak memenuhi liang vaginaku, dan lidah itu bergerak seakan mengorek dinding liang vaginaku. Bokep Crot Tadi kok nggak digerai gini sih waktu sama aku?”, goda Jenny.Aku hanya tersenyum malu. Aku cuma bisa menggeleng gelengkan kepala, dan aku mencari baju seragam sekolahku dan memakainya. Aku dan Jenny saling pandang, kulihat muka Jenny memerah. Tepat ketika aku membuka kunci pintu ruangan ini, pak Edy kembali mengingatkan,“Eliza, ingat, besok Sabtu jam delapan malam, bapak tunggu kamu dan Jenny di ruang UKS”.Aku tak menjawab, dan keluar dari ruangan laknat ini. Kurang lebih dua kali pak Edy mencoba lagi, dan akhirnya… sleb…Dengan wajah puas pak Edy kini mulai memaju mundurkan pinggulnya.




















