lantas melihat ke arahku.“Ke jetis berapa?”“Tujuh ribu mbak!” tak kusangka mbak itu mau juga aku tawarin.“Mmm baiklah, ada jas hujannya tho?”“Iya mbak, tapi cuma satu, nanti dibelakang khan nggak kena hujan” kataku meyakinkannya,Padahal dia sudah basah kuyup oleh hujan. Kemudian saat aku lewat didepannya aku menawarkan tumpangan.“Ojek mbak?” perempuan itu tampak ragu2. Bokep SMA Namun yang membuat aku gundah sekarang, Devi yang berusia 31 tahun telah hamil muda, dan aku tahu pasti itu karena ulahku. Beberapa manit kemudian muncul seorang perempuan lagi sambil menggendong seorang anak yang katanya berumur 13 bulan, dan mengenalkan diri sebagai Tina, adik Devi. Kemudian saat aku lewat didepannya aku menawarkan tumpangan.“Ojek mbak?” perempuan itu tampak ragu2. kejadian itu berulang terus seminggu dua kali, tiap kali Tina ataupun Devi membutuhkan kehangatanku, aku segera datang memenuhinya, hingga saat ini. Hanya kami bertiga yang masih bertengger di pos ojek sambil main kartu untuk membunuh waktu.Saat itu aku sudah jenuh, dan aku kalah mainnya, aturannya yang




















