Merasa nggak enak aku ingin segera pamit. Bokep Montok Sadar dengan aku yang masih belum tau apa-apa. “Heh, liatin apa!” hardik bu Bambang yang mengagetkanku. Aku segera masuk ke rumah tersebut. Barusan aja berangkat ke Surabaya ama Bapaknya” Sambut seorang wanita ketika membuka pintu rumahnya. Sampai akhirnya kemaluanku memuntahkan air maniku untuk kedua kalinya. Kedua mata bu Bambang menangkap basah gerakan tanganku. Malahan ia menyuruhku untuk lewat pintu samping belakang soalnya pintu ama pagar depan rumahnya sudah terlanjur dia kunci. Kulihat secarik kartu nama di atas sofa. Iseng saja aku mampir ke rumah Anto, salah seorang temanku yang rumahnya juga tidak terlalu jauh dari rumahku. Terasa sangat geli dan enak. Wanita itu mengingatkanku tentang pembayaran hutangnya tadi siang. Tanyaku balik. “Permisi” terdengar suara wanita dari pintu depan yang membangunkanku dari lamunan.




















