Sampai suatu ketika rumah tante kedatangan tamu dari Manado, namanya Tante Wina. oooh nikmatnya Ryo…” lirih Tante Wina.“Aahh.. Film Porno sayang.. Persetan dengan lantai ini, bersih atau nggak, emangnya gue pikirin. Kali ini dalam posisi dua-duanya berdiri, kaki kanannya diangkat dan diletakkan diatas toilet. Pemandangan indah yang tadi masih jauh dari jangkauan kini bener-bener dekat, bahkan menempel ditubuhku. aah mm… ngggmm,” belum lagi kata-kata isengnya keluar aku sudah menghunjamkan kearah mulutnya dan, “Crooop..” langsung memenuhi rongganya yang mungil itu. Erangan demi erangan keluar dari mulut Tante Wina.“Ryo kamu hebat, pantesan si Rini puas selalu,” cerocos Tante Wina. Bibir, leher, tengkuk dan dadaku nggak lepas dari sapuan lidah dan bibirnya. Tubuhnya menggeliat-geliat panas sekali. Pinggangnya langsing, lebih langsing dari Tante Rini, dan yang bikin pikiran kacau adalah buah dadanya yang lumayan gede. Happy masih tetep aktif keluar masuk.Puas dengan gaya itu kami coba mengganti posisi. Bergiliran kutarik kecil kedua belah bibir vagina itu dengan mulutku.




















