Aku cuma takut saja, Mbak, kalau pas marah. Kemaluanku mengeras sehingga seperti terjepit rasanya. Bokep Mom Pengen nya hari segera sore atau kalau malam ingin segera pagi. Diputar-putarnya pantatnya, sehingga aku makin kesetanan menusuk. Satu tanganku di pinggangnya. Keadaan dia, dua tangannya nyaris nggak bbisa pegang apapun. Nggak taulah. Mbak Narti tidak protes, Cuma memandang ke payudaranya yang semakin menggembung montok itu. Tolong sabunilah biar hilang baunya. Cepat kupetik papaya di depan rumah ( padahal itu milik Lik Yanto, tetangga) kubelah pakai pisau. Apa kamu benar-benar mau pipis. Aku malah setengah meremas pada ujung-ujungnya. Meskipun Mbak Narsih sudah baik, tapi sifat judesnya tak mau hilang. Di kulumnya bibirku. Tak kuhiraukan rintihan Mbak Narsih, dia menangis seperti malam-malam dulu ketika bersama Mas Pras. Aku cari sisa-sisa irisan papaya tadi. Sok tau.. Perutnya rata dan. Dia tidak marah sama kamu Dik Kun, Bulik Saodah menambahkan, tapi sama keadaan rumah yang membosankan.




















