Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Bokep Brazzers Memang aku seperti anak kecil, menurut saja dibawa ke dalam kamar perempuan ini. Memandangi Lidya yg sudah rapi berpakaian. Namun Lidya malah menaruh hati padaku.Sedangkan aku sendiri sama sekali tak peduli, tetap menganggapnya hanya kawan biasa saja. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. Karena apapun yg aku ingin minta, selalu saja diberikan. Waktu itu aku melihat ada kekecewaan tersirat di dalam sorot matanya. Aku memang mudah sekali disogok. Dan aku selalu memanggilnya Tante Amanda.“Bagus sekali anjingnya..”, piji Tante Amanda. Namun sama sekali aku tak merasakan apa-apa.Dan sikapku tetap dingin meskipun Lidya sudah melingkarkan tangannya ke leherku. Kedua bola mataku sampai membeliak lebar. Berulang kali dia menuntun tanganku ke dadanya yg kini sudan polos.“Ayo dong, jangan diam saja..”, bisik Lidya disela-sela tarikan napasnya yg memburu. Membuat dadaku jadi berbunga dan padat seperti mau meledak.




















