Dia nyengir dan menunjuk pelan ke ruang tunggu di depan. Murid? Bokep Mom Sambil menghisap, lidahku tetap dgn aktif menjilati kelentit itu sementara tanganku terus mengelus elus daerah bawah kemaluannya, kadang-kadang jariku menyelusup ke lobang kemaluannya yg terasa semakin lama semakin basah.Juminten sama sekali sudah lepas kontrol. Sekali lagi aku menunduk Sara ke bawah, mulai komat-kamit membaca mantera matematikaku. kenapa Kakek?” tanyanya bingung.Aku sekarang berdiri di depannya, tanganku memegang pundaknya. Tentu saja si wanita kecil nan bahenol itu berteriak, namun Pak Kartolo cepat-cepat minta maaf dan dgn lembut memberi penjelasan:
“E tidak apa-apa, Jum, itu tadi hanya air kembang kok. Namun yg ini, sungguh lezat, legit dan super sempit. Aku meloncat berdiri, diikuti si Juminten yg juga terlonjak kaget mendengar bentakanku:
“Kakek.. Suatu hari ia berbicara serius dgnku, mengajakku untuk menjadi “murid”nya. Si Juminten ini sangat cantik(kok agak mirip aktris Dian Nitami ya?) kalau tinggal di Jakarta dia pasti sudah jadi rebutan cowok atau masuk jadi bintang sinetron.




















